”USAHA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKAAN BAJA ASSAB 760 MELALUI KARBURASI PADAT (PACK CARBURIZING)”

Baja ASSAB 760 adalah baja karbon menengah dengan kandungan karbon (C) 0.5%, mangan (Mn) 0.6% dan Silikon (Si) 0.3%. Kandungan baja ASSAB 760 ini adalah 200 HB (13 HRC). Sesuai dengan sifatnya baja ini cukup tangguh namun masih kurang baik untuk diaplikasikan pada komponen yang bergesek. Oleh karena itu, dilakukan usaha meningkatkan kekerasan permukaan baja ASSAB 760 tanpa menghilangkan sifat tangguhnya (tahan terhadap penjalaran retak). Salah satu usaha peningkatan kekerasan permukaan ini dilakukan dengan proses pack carburizing. Saat ini proses pack carburizing masih berkembang, terutama pada media-media yang digunakan. Di Negara Indonesia terhadap banyak sumber karbon dengan biaya murah, namun tidak semua kandungan sumber karbon yang bisa digunakan pada proses carburizing sementara diperlukan usaha mencari sumber karbon yang optimal. Penelitian ini dilakukan pada tiga jenis sumber karbon, yaitu : arang kayu bakau, batu bara, dan arang tempurung kelapa. Tahap awal yang dilakukan pada baja ASSAB 760 adalah pembakaran material dengan ketiga sumber karbon tersebut. Kemudian dilakukan pengukuran tingkat kekerasan permukaan baja ASSAB 760 menggunakan Rockwell Hardness Tester, untuk pemeriksaan struktur mikro digunakan Microscope Optic. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa tingkat kekerasan permukaan baja meningkat dari kekerasan awal spesimen tersebut. Dari tiga sumber karbon yang diteliti tersebut, penetrasi yang paling tinggi dihasilkan yaitu pada arang tempurung kelapa memiliki kekerasan permukaan sebesar 85 HRA, pada batu bara sebesar 84 HRA, dan pada arang kayu bakau 56 HRA. Dengan persentase rata-rata kenaikan kekerasan permukaannya masing-masing adalah 57.7%, 52.6%, dan 16.7%. dengan demikian, sumber karbon yang paling baik untuk proses carburizing adalah arang tempurung kelapa yang mampu menaikan tingkat kekerasan permukaan pada baja ASSAB 760. Kata kunci : ASSAB 760, karburasi padat